Tiga hari setelah
merayakan idul fitri di Jakarta dan sudah silaturahim ke tetangga-tetangga
terdekat. Gw berserta keluarga pergi ke kampung halaman yaitu di Aceh sambil
lebaran di sana bersama keluarga yang masih selamat saat musibah gempa bumi dan
tsunami di aceh pada 5 tahun yang lalu ( 26 Desember 2004 ). Kami semua
berangkat jam 04.00 pagi menuju Bandara Soekarna Hatta dengan naik taxi. Saat
tiba di Bandara Soekarnao Hatta, kami semua beristirahat sejenak di kursi dan
menunggu jadwal keberangkatan menuju bandara yang ada di aceh kurang lebih 1
jam sambil mengecek kembali tiket dan barang bawaan lainnya. Pada akhirnya saat
pukul 06.30 kami semua berangkat menuju bandara yang ingin dituju dan lama
perjalanannya 2 jam 45 menit.Sesampainya di aceh gw dan keluarga di jemput sama
paman Doel untuk menuju kerumahnya sambil menikmati makan siang dan beristirahat
di rumahnya.
Ketika
hari sudah malam, gw yang sedang asik duduk dibangku halaman depan rumah tiba-tiba
Paman Doel datang dan duduk di samping gw sambil ngobrol-ngobrol santai. Tidak lama
kemudian Paman Doel bercerita tentang kejadian musibah yang terjadi di aceh
yang menimpa dirinya. Rumah yang ditempati oleh paman gw rusak pada saat gempa
bumi dan melihat puluhan mayat yang bergeletakan di sepanjang jalan. Untungnya
paman gw ini engga terkena tsunami sebab dia bilang lokasi dari pantai sama
rumahnya sangat jauh. Dan Paman Doel bilang sama gw bahwa dia sangat beruntung
bisa selamat dari musibah itu.
Keesokan
harinya gw diajak untuk melihat bekas kejadian tsunami pada saat waktu itu. Di
sepanjang jalan, gw melihat masih banyak puing-puing yang masih berserakn
dijalan dan belum dibersihkan, beberapa bangunan yang masih belum di renovasi
dan ada juga ada yang udah sudah di renovasi tapi belum ada yang nempatin,
sarana dan prasana yang masih belum aktif, di tambah lagi keadaan di daearah
kampung halaman gw sepi.
Tempat
pertama yang gw kunjungin yaitu Kuburan Massal korban gempa dan tsunami. Saat
tiba di tempatnya kirain gw itu cuman sebuah taman bermain engga taunya itu
sebuah kuburan massal ( hahaha….. merinding ketakutan ) sambil membaca surat
al-fattihah dan berdoa sejenak. Setelah itu gw sambil melihat lihat sekeliling
kuburan massal dan sambil gw mengucap didalam hati ( dan berkata : begitu
banyak ribuan mayat yang dikubur disini sampai begitu luasnya tempat ini ).
Abis
dari kuburan massal, gw langsung menuju tempat yang mau di kunjungin lagi yaitu
ke tempat Kapal Apung Lampulo. Pada saat tsunami, yang kekuatan arusnya sangat
kencang kapal ini terserat jauh dari pesisir pantai sampe bisa nyangkut di atas
rumah seorang warga pada saat tsunami. Dan tempat Kapal Apung Lampulo di
jadikan objek wisata bagi pengunjung.
Tidak lama berada di
Kapal Apung Lampulo selanjutnya gw melanjutkan perjalanan ke Kapal PLTD Apung.
Kapal yang begitu sangat besar ini terseret gelombang tsunami sampai keluar
jauh dari pelabuhannya. Dan Kapal PLTD Apung ini juga di jadikan tempat objek
wisata.
Tidak terasa hari sudah mulai gelap Gw dan Paman Doel
bersiap untuk pulang kerumah dan akan melanjutkan ke tempat yang lainnya yang
ingin di kunjungin lagi untuk ke esokan harinya
0 comments:
Post a Comment