Tuesday, February 9, 2016

5 Tahun Pasca Kejadian Gempa Bumi & Stunami Di Aceh ( Part 1 )

        Tiga hari setelah merayakan idul fitri di Jakarta dan sudah silaturahim ke tetangga-tetangga terdekat. Gw berserta keluarga pergi ke kampung halaman yaitu di Aceh sambil lebaran di sana bersama keluarga yang masih selamat saat musibah gempa bumi dan tsunami di aceh pada 5 tahun yang lalu ( 26 Desember 2004 ). Kami semua berangkat jam 04.00 pagi menuju Bandara Soekarna Hatta dengan naik taxi. Saat tiba di Bandara Soekarnao Hatta, kami semua beristirahat sejenak di kursi dan menunggu jadwal keberangkatan menuju bandara yang ada di aceh kurang lebih 1 jam sambil mengecek kembali tiket dan barang bawaan lainnya. Pada akhirnya saat pukul 06.30 kami semua berangkat menuju bandara yang ingin dituju dan lama perjalanannya 2 jam 45 menit.Sesampainya di aceh gw dan keluarga di jemput sama paman Doel untuk menuju kerumahnya sambil menikmati makan siang dan beristirahat di rumahnya.

Ketika hari sudah malam, gw yang sedang asik duduk dibangku halaman depan rumah tiba-tiba Paman Doel datang dan duduk di samping gw sambil ngobrol-ngobrol santai. Tidak lama kemudian Paman Doel bercerita tentang kejadian musibah yang terjadi di aceh yang menimpa dirinya. Rumah yang ditempati oleh paman gw rusak pada saat gempa bumi dan melihat puluhan mayat yang bergeletakan di sepanjang jalan. Untungnya paman gw ini engga terkena tsunami sebab dia bilang lokasi dari pantai sama rumahnya sangat jauh. Dan Paman Doel bilang sama gw bahwa dia sangat beruntung bisa selamat dari musibah itu.

Keesokan harinya gw diajak untuk melihat bekas kejadian tsunami pada saat waktu itu. Di sepanjang jalan, gw melihat masih banyak puing-puing yang masih berserakn dijalan dan belum dibersihkan, beberapa bangunan yang masih belum di renovasi dan ada juga ada yang udah sudah di renovasi tapi belum ada yang nempatin, sarana dan prasana yang masih belum aktif, di tambah lagi keadaan di daearah kampung halaman gw sepi.

Tempat pertama yang gw kunjungin yaitu Kuburan Massal korban gempa dan tsunami. Saat tiba di tempatnya kirain gw itu cuman sebuah taman bermain engga taunya itu sebuah kuburan massal ( hahaha….. merinding ketakutan ) sambil membaca surat al-fattihah dan berdoa sejenak. Setelah itu gw sambil melihat lihat sekeliling kuburan massal dan sambil gw mengucap didalam hati ( dan berkata : begitu banyak ribuan mayat yang dikubur disini sampai begitu luasnya tempat ini ).




Abis dari kuburan massal, gw langsung menuju tempat yang mau di kunjungin lagi yaitu ke tempat Kapal Apung Lampulo. Pada saat tsunami, yang kekuatan arusnya sangat kencang kapal ini terserat jauh dari pesisir pantai sampe bisa nyangkut di atas rumah seorang warga pada saat tsunami. Dan tempat Kapal Apung Lampulo di jadikan objek wisata bagi pengunjung.


         Tidak lama berada di Kapal Apung Lampulo selanjutnya gw melanjutkan perjalanan ke Kapal PLTD Apung. Kapal yang begitu sangat besar ini terseret gelombang tsunami sampai keluar jauh dari pelabuhannya. Dan Kapal PLTD Apung ini juga di jadikan tempat objek wisata.


            Tidak terasa hari sudah mulai gelap Gw dan Paman Doel bersiap untuk pulang kerumah dan akan melanjutkan ke tempat yang lainnya yang ingin di kunjungin lagi untuk ke esokan harinya


Share:

0 comments:

Post a Comment

statistics

Translate

Powered by Blogger.